PENDAHULUAN
·
Latar Belakang Masalah
Kota TERNATE mempunyai
banyak tempat wisata dan juga tempat bersejarah. Benteng Toloko adalah satu
satunya. benteng ini mempunyai sejarah amat penting untuk sejarah kota TERNATE.
Masalhnya adalah mencari tahu lebih dalam lagi sejarah benteng Toloko.
·
Tujuan Pelaksanaan Kegiatan
·
Untuk meningkatkan kecintaan siswa kepada tanah air.
·
Untuk menambah wawasan siswa tentang benteng Toloko.
·
Mencari tahu lebih dalam lagi sejarah benteng Toloko.
·
Manfaat Pelaksanaan Kegiatan
§ Siswa dapat
memahami arti pentingnya peninggalan sejarah penjajah.
§ Siswa dapat
menambah wawasan tentang sejarah kota TERNATE.
§ Siswa dapat
mencari tahu bentuk benteng Toloko dan fungsinya.
§ Siswa dapat
lebih memahami pentingnya lokasi benteng Toloko
PEMBAHASAN
v
PERJALANAN
KEGIATAN WISATA PELAJAR
Di kegiatan
wisata pelajar ini akan membahas tentang perjalanan ke sebuah wisata, yaitu
benteng Toloko yang berada di kelurahan Sangadji.
SEJARAH SINGKAT
Benteng Tolluco atau lebih di kenal oleh masyarakat setempat
dengan sebutan Benteng Toloko, terletak di kelurahan Sangaji, Ternate Utara.
Benteng ini disebut benteng Toloko karena terletak persis di daerah yang
bernama Toloko, kelurahan Sangaji. Benteng Tolluco ini juga disebut dengan benteng
Holandia atau Benteng Santa Lucas.
Benteng Tolucco dibangun pada tahun 1512 oleh Fransisco Serao setelah Kesultanan Ternate berdiri. Dibangun kembali oleh Schot pada tahun 1606. Pada tahun 1610 direnovasi oleh Pieter Both yang berkebangsaan Belanda. Sultan Ternate, Mandarsyah pernah menempati benteng ini pada tahun 1661 dengan seratus enam puluh (160) pasukan.
Benteng Tolucco dibangun pada tahun 1512 oleh Fransisco Serao setelah Kesultanan Ternate berdiri. Dibangun kembali oleh Schot pada tahun 1606. Pada tahun 1610 direnovasi oleh Pieter Both yang berkebangsaan Belanda. Sultan Ternate, Mandarsyah pernah menempati benteng ini pada tahun 1661 dengan seratus enam puluh (160) pasukan.
Banyak orang yang heran akan bentuk dari benteng ini. Bentuk benteng
yang terhitung “aneh” menjadi salah satu ciri khas benteng ini. Bahkan ada yang
berpendapat bahwa bentuk “aneh” benteng ini adalah seperti alat kelamin
laki-laki. Benteng ini dibangun dengan batu karang yang kokoh dengan dua
bastiong. Berdiri tegak menjulang diatas tanah yang tinggi dan memiliki posisi
yang sangat menguntungkan jika digunakan sebagai benteng pertahanan dan
pengintaian. Benteng ini berhadapan langsung dengan pulau Halmahera. Dari
benteng Tolluco kearah utara, dapat dijumpai sebuah pelabuhan yang bernama
Pelabuhan Dufa-dufa. Pelabuhan ini menghubungkan masyarakat dari Ternate ke
Jailolo (Halmahera Barat).
Benteng Tolluco ini sebenarnya memiliki terowongan yang terhubung hingga
laut/pantai di depannya. Namun kini terowongan tersebut ditutup untuk umum
karena berbahaya. Perjalanan untuk mencapai Benteng dari Pusat kota sekitar 20
menit dengan perjalanan darat.
Jauh sebelum Maluku Utara berdiri sendiri menjadi propinsi, dan masih
wilayah Maluku, benteng ini kurang begitu terawat. Baru pada tahun 1996 (Maluku
Utara masih wilayah Maluku dan baru proses menjadi Propinsi) Benteng Tolluco
direnovasi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintahan Pusat. Akibat dari
renovasi tersebut, keaslian benteng menjadi berkurang.
v
OBJEK WISATA
YANG DI KUNJUUNGI
Objek
wisata yang dikunjungi adalah benteng Toloko
Ada banyak
benteng di Ternate, sisa-sisa kolonialis baik Portugis maupun Belanda. Salah
satunya benteng Toloko atau benteng Tolukko. Dibangun tahun 1512 oleh Governor
Jeneral Fransisco Serral dari Portugis. Tahun berdirinya benteng ini sendiri
banyak referensi memberikan tahun yang berbeda, tapi kita pake data lonely
planet aja ya, didirikan tahun 1512 dan direnovasi oleh Belanda tahun 1610.
Dari luar, sekilas benteng ini terlihat
kecil, waktu pertama aku datang, Tolukko tidak seperti benteng yang selama
ini aku liat di film atau seperti benteng yang didirikan prior Philip dan
Richard dalam novelnya Ken Follet, The Pillar of the Earth. Apalagi, renovasi
yang dilakukan baru-baru ini membuat si benteng kehilangan 'keangkuhan' dan
'kekuatannya'. Bagaimana tidak, dari luar, aku melihatnya seperti taman bunga.
Lebih cenderung cantik, dibanding gagah. Tanaman-tanaman bunga dan jalan
setapak yang disemen. Cantik banget d pokoknya. Di samping gerbang masuk
benteng, ada ruangan kecil, tempat informasi benteng ditempelkan. Jangan
berharap seperti di Jogja, di mana setiap kali kita mengunjungi tempat sejarah
selalu ada guide yang 'membuai' kita dengan cerita dibalik tempat itu. Di sini,
cukup baca informasi yang banyak, yang begitu keluar pintu dijamin lupa hehehe.
Kesan sangarnya
baru keliahatan kalo kita udah masuk ke dalam. Banyak ruangan-ruangan yang kalo dipikir-pikir jadi
mirip labirin, karena ada ruangan di balik ruangan, lorong di balik lorong.
Masuk ke dalam benteng, kita akan bertemu lorong panjang, tangga yang tidak
terlalu curam, tapi rada seram karena ga ada pembatas tangga, so kalo jatuh, ya
langsung ke bawah. Aku mencoba membayangkan orang-orang dulu, bagaimana cara
mereka lari ke sana ke mari dengan cepat tanpa harus terjatuh. Agak turun ke
bawah, ada ruangan kecil, bahkan untukku, aku masih harus menunduk untuk masuk.
Tempat apa ini? tanyaku. Mungkin tempat penyiksaan, kata temanku. Heeee???
Sejak kapan di benteng ada tempat penyiksaan? Bukannya harusnya itu tempat
bertahan? Lagipula, kalau aku jadi prajurit, akan sangat sulit menyiksa orang
di ruangan sekecil dan serendah itu. Ga masuk akal. Later, ketika aku kembali
ke kantor, temanku bilang itu tempat penyimpanan senjata. Okay... it is much
much reasonable.
Menulusuri setiap sudut Benteng Tolukko sungguh mengasyikkan.
Imajinasi dibawa melayang ke masa lalu saat-saat benteng ini digempur musuh
dari laut di sisi barat. Suasana pertempuran seolah muncul di depan mata. Para
prajurit bersiaga memperkuat pertahanan dan melakukan serangan balasan. Hingga
suara dentuman meriam bersahutan serta teriakan-teriakan membakar semangat dan
keberanian.
Naik ke atas, aku
dengan bebas bisa memandang pulau Tidore, puluhan rumah di seputaran Dufa-Dufa,
swering dan tentu saja... Gamalama. Siang itu dia rada sombong, terlalu banyak
kabut. Tapi, aku jadi mengerti kenapa benteng dibangun di sini. Kamu bisa
melihat hampir sekeliling Ternate dan juga Tidore dari sini. Aku membayangkan
Potugis dan Belanda bisa dengan cepat melihat bila ada serangan. Atau... aku
bisa membayangkan seorang putri bisa cepat melihat ketika sang pangeran sudah
kembali. Halah!! Norak!!
Anyway...
terlepas dari bagian luar yang terlalu manis, duduk di tempat ini membuat kamu
bisa melihat semuanya. Merasa sangat tinggi dan juga sangat kecil... karena
kamu bisa melihat banyak tempat tentu saja. Seandainya ada seseorang yang bisa
bercerita banyak kisah-kisah menarik seputar benteng itu...
DATA UMUM DAN LOKASI
·
Nomor PDA (PDA Inv.
No.) =623.1/30/08.01/008
·
Nama (Name)
=FORT TOLUKKO
·
Nama Lain (Other
Name) =BENTENG TOLOKO, HOLLANDIA, SANTO LUCAS
·
Fungsi Sekarang
(Current Function) =Obyek wisata
·
Koordinat situs
(Site Coordinate)
=1. Data Primer : N : 00�48,833'
E : 127�23,291'. 2.
Data Sekunder : 20�30' - 20�35' BT dan 0�44'
- 0�50' LU
·
Tahun Dibangun
(Year of Build) =1540
·
Bangsa Pembangun
(Builder) =Portugis
·
Pemilik sekarang
(Current Owner) =Pemerintah
Provinsi Maluku Utara
·
Pengelola sekarang
(Current Management)
=Disbudpar Provinsi Maluku Utara dan Disbudpar Kota
Ternate
·
Luas Situs/Benteng
(Fort's Area) =
1.252 m2
·
Alamat (Address) =Desa Sangaji, Kec. Kota Ternate Utara, Kab. Kota
Ternate, Prov. Maluku Utara.
·
Desa / Kelurahan
(Town / Ward) =Desa Sangadji
·
Kecamatan
(Sub-District) =Ternate Utara
·
Kabupaten / Kota
(Regency / Municipality) =Kota
Ternate
·
Kode Pos (Postal
Code) =97727
·
Propinsi (Province) =Maluku Utara
·
Pulau (Island) =Ternate
·
Status
Perlindungan Hukum (Registrated in)
=1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1992 Tentang Benda Cagar Budaya
=1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1992 Tentang Benda Cagar Budaya
v
HAL-HAL YANG
MENARIK DAN TIDAK MENARIK DARI OBJEK WISATA YANG DIKUJUNGI
·
Yang menarik adalah Begitulah benak saya berfikir ketika berada di
sebuah benteng yang terletak di atas bukit kelurahan Toloko. Letaknya yang
diatas ketinggian memudahkan siapapun yang berada diatas Benteng untuk memantau
aktifitas musuh. Dari atas benteng ini sendiri mata kita dimanjakan oleh
panorama laut yang indah dan keindahan gunung Gamalama yang sudah tidak
terbantahkan lagi. Ketika memasuki lokasi benteng nya sendiri hanya terlihat
seperti sebuah taman kecil, namun ketika sudah melewati lorong-lorong di
dalam benteng, ternyata banyak sekali lorong-lorong yang mengarah ke ruangan
bawah tanah plus anak tangga yang tidak dibatasi oleh pembatas. Kesan angker
segera saya rasakan begitu berada di dalamnya. Sejatinya benteng yang di bangun
oleh Governor Jendral Francisco Serrao dari Portugis pada tahun 1512 ini
di peruntukkan sebagai tempat peristirahatan putri-ptri Portugis dan tempat
penympanan logistic, namun keberadaannya kini layak untuk dijadikan sebuah
destinasi wisata jika kita berkunjung ke Kota ternate.
·
Yang tidak menarik
adalah perawatannya masih kurang
terjaga. Dan blm ada WC umum
PENUTUP
v KESIMPULAN
Kota
Ternate harus menjaga kelestarian peninggalan pra sejarah agar kelak bermanfaat
buat anak-anak dimasa yang akan dating. Contoh saja benteng toloko. Walaupun
secara fisik masih bugar, tapi mulai tumbunya rumput-rumput liar bias
menghilangkan keasliannya. Dari sini pula siswa akan lebih tahu lagi sejarah
penting Kota Ternate
v SARAN-SARAN
Supaya
lebih dikenal oleh dunia. Benteng ini harus dijadikan ikon pariwisata Kota
Ternate. Juga harus ada perhatian dari pemerintah Kota Ternate
DAFTAR PUSAKA
·
www.google.com/sejarah
benteng toloko
Tidak ada komentar:
Posting Komentar