Jumat, 16 Maret 2012

benteng Kastela


PENDAHULUAN

·         Latar Belakang Masalah

Kota Ternate mempunyai banyak tempat wisata dan juga tempat bersejarah. Benteng Kastela adalah salah satunya. Benteng ini dengan berhubungan dengan pembunuhan sultan khairun. Benteng ini mempunyai sejarah yang amat penting untuk sejarah kota ternate. Masalahnya adalah mencari tahu lebih dalam lagi sejarah benteng Kastela


·         Tujuan Pelaksaan Kegiatan

-       Untuk menigkatkan kecintaan siswa kepada tanah air.
-       Untuk menambah wawasan siswa tentang Benteng Kastela.
-       Mencari tahu lebih dalam lagi sejarah Benteng Kastela.



·         Manfaat Pelaksanaan Kegiatan

-       Siswa dapat memahami arti pentingnya peniggalan sejarah
Penjajah
-       Siswa dapat manambah wawasan tentang sejarah kota ternate
-       Siswa dapat mencari tahu bentuk Benteng Kastela dan fungsinya
-       Siswa dapat lebih memahami pentingnya lokasi Benteng Kastela












PEMBAHASAN



·         Perjalanan Kegiatan Wisata Pelajar

Di kegiatan Wisata pelajar ini saya akan membahas tentang sebuah objek wisata bersejarah,Yaitu : Benteng Kastela yang berada di kelurahan kastela

SEJARAH RINGKAS
     Benteng ini dibangun oleh Antonio de Brito pada tahun 1521 dengan nama Nostra Senora del Rosario, kemudian dilanjutkan oleh Garcia Henriques pada tahun 1525 dan pada tahun 1530 oleh Gonzalo Periera serta yang terakhir diselesaikan oleh Wali Negeri kedelapan Jorge de Gastro pada tahun 1540.
Di benteng inilah terjadi pembunuhan terhadap Sultan Khairun oleh Antonio Pimental atas perintah Gubernur Portugis Lopez de Mosquita pada tanggal 27 Februari 1570. Atas peristiwa tersebut putra Sultan Khairun, Baabullah (1570-1583) bangkit melawan Portugis dan akhirnya Portugis terusir dari benteng Kastela dan Ternate pada tahun 1575.

·         Objek Wisata Yang Di Kunjungi
   
  Objek Wisata yang di kunjungi adalah bengteng kastela
     SEJARAH
    TERNATE – Sejak abad 13 lalu, kota Ternate sudah menjadi salah satu kawasan perdagangan dunia. Tak sedikit kapal asing, seperti Persia, Arab, India, maupun China, singgah di pulau yang dulunya bernama Limau Gapi itu.
     Saat itu, Maluku Utara yang berjuluk Moloku Kie Raha yang berarti gugusan empat pulau bergunung itu, dikuasai oleh empat kesultanan yakni Ternate, Tidore, Jailolo, dan Bacan. Oleh keempat kesultanan inilah hubungan perdagangan mulai dijalin dengan pedagang asing.
Kekayaan alam rempah-rempah seperti cengkeh, pala, dan kayu manis yang melimpah ruah, menarik perhatian bangsa Eropa seperti Inggris, Spanyol, Portugis dan Belanda untuk mendatangi Ternate, yang pusat perdagangannya saat itu berada di Maluku Utara.
Desember 1511, untuk pertama kalinya wakil negara Portugis yang berkedudukan di Malaka, de Albuquerque, mengirimkan tiga ekspedisinya menuju wilayah Maluku. Mereka kemudian diikuti oleh Antonio de Abreu dan Fransesco Serrao tiba di Ternate pada 1512 dan pada tahun 1521, Spanyol menyusul dengan Kapal Victoria dan Trinidad di Tidore.
Persaingan dagang pun dimulai sekaligus berbuntut peperangan antara Portugis dengan Spanyol. Tahun 1522, Portugis yang dipimpin Antonio de Brito pun berhasil mengusir Spanyol, dari tanah Ternate yang berjuluk Bandar Sutera.
Setelah Spanyol hengkang, Portugis mulai memonopoli perdagangan rempah-rempah di wilayah ini. Timbulah perlawanan rakyat melibas kesewenangan perdagangan ini.
Bukti sejarah perlawanan rakyat Maluku ini bisa disaksikan pada benteng-benteng peninggalan bangsa Eropa, yang bertaburan menghiasi wajah Ternate. Salah satunya adalah Benteng Gam Lamo yang berada di kawasan Kastela. Benteng yang bernama asli Nostra Senora Del Rosario itu dibangun oleh Antonio de Brito pada tahun 1522.
Nama Nostra Senora Del Rosario diberikan karena konon di benteng ini bermukim seorang gadis cantik yang senang mengenakan kalung dari bunga. Sementara oleh masyarakat sekitar diberi nama Gam Lamo karena sesuai dengan namanya, yang berarti kampung besar. Ini lantaran luas kawasan benteng tersebut mencapai ratusan hektar dan menjadi pusat aktivitas puluhan warga Portugis dalam benteng itu.
Di benteng inilah, Kolano Ternate saat itu, Sultan Khairun dibunuh oleh Antonio Pimental pada 28 Februari 1570. Dia diundang untuk menghadiri perundingan, namun justru dibunuh saat sang Sultan mendatangi benteng ini.
Kematian Sultan Khairun pun menimbulkan perlawanan hebat dari rakyat Ternate. Di bawah kepemimpinan putra mahkota Baabullah yang kemudian diangkat menjadi Sultan, rakyat Ternate mengepung rapat benteng itu selama lima tahun.
Semua stok makanan serta kebutuhan lainnya, tak bisa dipasok ke dalam benteng. Ini memang perintah Sultan Baabullah, yang saat itu melarang adanya pertumpahan darah.
Akibatnya, Portugis yang tinggal di benteng yang berjarak sekira 8 Km dari arah selatan pusat kota Ternate pun menderita. Sebagian besar dari mereka bahkan mati kelaparan. Tak tahan dengan embargo ini, Portugis akhirnya memilih angkat kaki dari bumi Ternate.
Bebasnya Ternate dari penindasan kaum Portugis pada 29 Desember, dijadikan sebagai hari lahir kota Ternate yang terus diperingati setiap tahunnya.
Kini, sisa-sisa peninggalan tersebut masih bisa dilihat meski tinggal puing-puing. Lokasinya bisa ditemui tepat di pintu masuk kelurahan Kastela, kecamatan Pulau Ternate. Kini benteng ini lebih dikenal dengan nama benteng Kastela.(ded)
 DATA UMUM & LOKASI
-          ­­Nomor PDA                        = 623.1/30/08.01/003
-          Nama                                    = Benteng kastela
-          Nama lain                           = Notra Senhora Del Rosario
-          Fungsi sekarang               = Objek wisata
-          Tahun dibangun               = 1521
-          Bangsa pembangun        = Portugis
-          Pemilik sekarang             = Pemerintah Provinsi Maluku Utara
-          Pengelola sekarang        = Dinas budaya dan pariwisata Maluku uatara & kota ternate
-          Luas Benteng                     = 2.724 m2
-          Desa/Kelurahan               = Desa kastela
-          Kecematan                         = Ternate Selatan
-          Kota                                       =TERNATE
-          Kode pos                             =   -
-          Provinsi                               = Maluku utara
-          Pulau                                    = TERNATE
-          Status perlindugan hukum =
·         Undang – undang  republic  Indonesia  nomor  5 tahun 1992 tentang benda cagar Budaya.
·         Terdaftar di regtap (Dirjen Sepur) dilindungi Monumen Ordontie.3.SK gubernur Maluku utara No.462/KEP B-II/MU/2002,tgl 1 November 2002
·         Hal – hal yang menarik dan Tidak menarik dari objek wisata yang di kunjungi

 Hal yang menarik adalah
·         Dalam  perkembangan  dan  pertumbuhan  suatu  daerah  tidak  bisa  terlepas  dari perkembangan  sejarah dan  budaya  di  masa  lampau.  Kekayaan  sejarah  dan  budaya  di Indonesia  sangat  beranekaragam,  dimana  pada  setiap  daerah  memiliki  ciri  khasnya tersendiri  yang  saling  berkaitan  antara  satu  daerah  dengan  daerah  lainnya.  Maluku Utara  merupakan  wilayah  Indonesia  bagian  timur  yang  tumbuh  dan  berkembang  dari latar belakang sejarah  dan  budaya  yang berfariasi. Hal ini terbukti dengan terdapatnya beraneka  ragam  perlengkapan  perang,  tari-tarian,  alat  musik,  rumah  adat,  serta  masih diselenggarakan  perayaan-perayaan  upacara  adat  pada  hari-hari  yang  disakralkan.  Selain  itu  terdapat  benteng-benteng  pertahanan  peninggalan  pada  masa  penjajahan, mulai  dari  bangsa  Portugis,  Spanyol,  dan  Belanda  yang  datang  ke  tanah  Moloku  Kie Raha  (empat  kerajaan  di  Maluku  Utara)  untuk  memonopoli  atau  menguasai perdagangan rempah-rempah.
·         Hal yang tidak menarik adalah perawatan yang kurang terhadap ikon bersejarah,serta rumput – rumput yang tumbuh di sekitar benteng tersebut, dan belum terdapat WC umum bagi wisatawan yang berkunjung ke objek bersejarah tersebut.







PENUTUP

·         Kesimpulan

Kota ternate harus menjaga kelestarian penigalan pra sejarah agar kelak bermanfaat buat anak – anak dimasa yang akan datang. Contoh saja Benteng Kastela ini. Walaupun secara fisik masi bugar,tapi tumbuhnya rumput – rumput liar bisa saja menghilankan keaslianya. Dari sini pula siswa akan lebih tahu lagi sejarah penting Kota Ternate.


·         Saran – Saran

Supaya lebih di kenal oleh dunia. Benteng ini harus di jadikan ikon pariwisata kota ternate. Juga harus ada perhatian dari pemerintah kota Ternate.
        


DAFTAR PUSTAKA
·         http://www.bentengindonesia.org/
·         http://krupukcair wordprees.com/benteng-kastela-notra-senhora-del rosario
·         http://www.google.com/sejarah benteng kastela

Tidak ada komentar:

Posting Komentar